TO XII SCIENCE 2010/2011
Hai teman…
Tak terasa enam bulan sudah berlalu lagi
Waktu terasa berjalan begitu cepat
Seperti hembusan angin
Bukan begitu?
Aku sampai tidak habis pikir
Kenapa sudah satu semester lagi kita lewati
Padahal aku sudah berusaha untuk memperlambat waktu
Ingin terus bersama kalian
Kamu tahu teman…
Begitu banyak cerita yang kita tuliskan
di buku cerita kita
Tahukah apa buku cerita itu?
Buku cerita kita ialah
hati dan pikiran kita masing-masing
Ini adalah kenangan terindah
Kenangan yang sulit dilupakan
Meski mencoba lupakan
Aku pikir, aku tak mampu melupakannya
Banyak kegiatan yang kita lalui bersama
Banyak tantangan yang kita hadapi bersama
Ada canda
Ada tawa
Ada amarah
Ada tangis
Ada kekecewaan
Ada iri hati
Ada sakit hati
Ada malu
Semua bercampur menjadi satu
Tapi bersama kalian, teman…
Semua yang pahit terasa manis
Semua yang duka menjadi suka
Karena ku tahu, kita SATU
Tak ada seorang pun atau
hal apa pun dapat meruntuhkan semangat kita
Tak sadarkah kalian
Apa jadinya kalau kita berpisah?
Aku tahu
Kita punya mimpi
Kita punya impian masing-masing
Dan kita harus meraihnya bukan?
Tapi kalau boleh
Kalau aku boleh meminta
“Tuhan, tolong berhentikan waktu sebentar saja,
biarkan lah aku bisa bersama dengan teman-temanku…
Kita ingin tetap bersama…”
Tapi…
Aku tahu
Tuhan punya rencana-Nya sendiri
Membiarkan kita berjalan masing-masing…
Teman…
Berapa bulan lagi kita bersama?
Aku sepertinya tidak kuat jika tidak ada kalian…
Teman…
Ayo kita hadapi bersama-sama masa depan kita
Raih bintang kita masing-masing
Buktikan kepada semua orang bahwa
KITA BISA!!!!
Tuhan…
Pertemukanlah kita semua di awal tahun pelajaran baru nanti
Tuhan…
Jangan biarkan salah satu di antara kita pergi
Tuhan…
Aku minta tolong jaga semua teman-temanku
di mana mereka berada
Tuhan…
Aku sayang mereka
Tuhan juga sayang mereka kan?
Oleh karena itu, biarkan aku
tetap bisa melihat senyuman teman-temanku
I LOVE YOU, XII SCIENCE !!!!
N.B : Kamu tahu, saat aku membuat puisi ini, puisi tentang XII IPA… Sungguh membuatku ingin menangis, dan pada akhirnya aku pun menangis, ya aku menangis saat menumpahkan perasaanku… Karena saat membuat puisi ini aku ingat teman-temanku… Apakah kamu merasakan hal yang sama?
Karina Aprillia